Rabu, 03 Maret 2010

Tugas 1 : ppm, ppb, ddt, dan penyebab pemanasan global

Tugas 1 :

Tugas Non Resmi Kimia Lingkungan
Nama : Septia Maulida
NIM : H1E109007
Program Studi : Teknik Lingkungan
Dosen Pengajar : Nopi Stiyati P, MT

1.) Cari arti dan konversi dari satuan-satuan berikut !

 ppm
Ppm adalah part per million, bisa dalam volume (ppm volume) atau massa/berat (ppm mass/weight), yaitu satuan kadar atau konsentrasi. Kalau tidak disebut apa-apa (hanya ppm), umumnya diartikan sebagai ppm volume.
PPM atau nama kerennya “Part per Million” jika dibahasa Indonesiakan akan menjadi “Bagian per Sejuta Bagian” adalah satuan konsentrasi yang sering dipergunakan dalam di cabang Kimia Analisa. Satuan ini sering digunakan untuk menunjukkan kandungan suatu senyawa dalam suatu larutan misalnya kandungan garam dalam air laut, kandungan polutan dalam sungai, atau biasanya kandungan yodium dalam garam juga dinyatakan dalam ppm.
Seperti halnya namanya yaitu ppm, maka konsentrasinya merupakan perbandingan antara berapa bagian senyawa dalam satu juta bagian suatu sistem. Sama halnya denngan “prosentase” yang menunjukan bagian per seratus. Jadi rumus ppm adalah sebagai berikut;
ppm = jumlah bagian spesies / satu juta bagian sistem dimana spesies itu berada
1 ppm adalah konsentrasi di mana ada 1 partikel di dalam setiap 1 juta partikel pelarut. Satu bagian per juta (ppm) adalah sama dengan satu miligram per kilogram. Hanya sebagai bagian per juta disingkat sebagai ppm, sebuah miligram per kilogram mempunyai singkatan sendiri - mg / kg. Menggunakan singkatan, satu ppm sama dengan satu mg / kg. Kilogram dan miligram adalah satuan berat sehingga mereka tidak berlaku untuk volume cairan atau gas. Bukannya satu kilogram, satuan volume cairan yang paling sering digunakan adalah liter. Satu liter air memiliki berat satu kilogram. Jika kontaminan adalah padat, itu diukur dalam miligram. Jadi, satu bagian per juta dari padat dalam suatu cairan dapat ditulis sebagai miligram per liter dan disingkat mg / l.


 ppb
Yang lebih kecil konsentrasi pengukuran adalah bagian per miliar. Seperti halnya ppm, ppb juga digunakan sebagai satuan konsentrasi untuk membandingkan jumlah senyawa. Hanya saja perbandingan dari ppb lebih besar yakni perbandingan antara berapa bagian senyawa dalam satu miliar bagian suatu system .
Istilah bagian per miliar digunakan untuk mendeteksi jumlah yang lebih kecil kontaminan,. Dalam sistem berat metrik, sebuah mikrogram adalah seperseribu miligram. Karena miligram adalah sepersejuta dari satu kilogram, dan mikrogram adalah seribu kali lebih kecil, itu setara dengan miliar kilogram. Mikrogram disingkat ug. Jadi, bagian per miliar dari ukuran padat sama dengan sebuah ug / kg. Demikian pula, bagian per miliar dari padat dalam suatu cairan adalah sama dengan sebuah ug / l.



 mg / L
Bagian per juta juga dapat dinyatakan sebagai milligram per liter atau mg / L . Satuan ini digunakan untuk menyatakan pengukuran volume air. Menurut perhitungan yang ada, mg / L adalah sama dengan ppm. Hal ini dapat dilihat dari : Satu miligram dalam per kg adalah 1 ppm (berdasarkan massa). Satu liter (L) air murni pada 4 º C dan 1 Tekanan atmosfer standar berat tepat 1 kg, jadi 1 mg / L adalah 1 ppm. Cara lain untuk mengatakan itu adalah satu liter air beratnya 1.000 gram atau 1 juta mil - ligrams. Oleh karena itu, 1 mg dalam 1 liter mg dalam 1 juta mil - ligrams atau 1 bagian per juta.
Dari ketiga satuan pengukuran tersebut, maka konversi dari masing-masing satuan dinyatakan sebagai berikut :
No. Satuan Hasil konversi
1. 1 ppm 1000 ppb 1 mg / L
2. 1 ppb 1 / 1000 ppm 1 / 1000 mg/L
3. 1 mg / L 1 ppm 1000 ppb





Selain ketiga satuan di atas, ada beberapa satuan lain yang biasa digunakan dalam pengukuran yang berhubungan dengan konsentrasi zat, yaitu :
• ppt
Ini bekerja seperti bagian per juta dan bagian per miliar kecuali bahwa kita kalikan dengan satu triliun (10 12). Unit konsentrasi yang digunakan untuk mengukur tingkat makin kecil polutan atau kontaminan dalam, misalnya, cairan tubuh. Satu ppt adalah 1 bagian dalam 1.000.000.000.000. Satu tetes tinta didistribusikan melalui air yang terkandung dalam total 4 dari 3-juta galon waduk membayangkan akan menghasilkan konsentrasi akhir 1 ppt.
• ppq
Satu ppq adalah 1 bagian dalam 1.000.000.000.000.000 atau 1 dalam 10 15.

Sumber :
http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20081007060400AAmGPf5 diakses tanggal 18 Februari 2010
http://id.wikipedia.org/wiki/Bagian_per_juta diakses tanggal 20 Februari 2010
http://belajarkimia.com/definisi-ppm-part-per-million-atau-bagian-per-sejuta-bagian/ diakses tanggal 20 Februari 2010
http://www.ilpi.com/msds/ref/concentration.html diakses tanggal 20 Februari 2010
http://www.nesc.wvu.edu/ndwc/articles/OT/FA04/Q&A.pdf diakses tanggal 20 Februari 2010

2.) Cari tahu tentang DDT !
DDT (Dichloro-Diphenyl-Trichloroethane) merupakan insektisida organoklorin persisten dan dapat terakumulasi dalam organisme. Karena sifat tersebut, penggunaan senyawa DDT baik untuk pertanian maupun kepentingan kesehatan telah dihentikan. DDT dikenal sebagai pestisida sintetis yang merupakan bahan kimia yang panjang, unik, dan sejarah kontroversial.
Selain itu DDT dikenal sebagai insesktisida dengan bahan sintetik yang sangat beracun bagi serangga , stabil (tak mudah terurai), dan sisanya masih bersifat racun untuk waktu yang lama karena tertumpuk.
DDT diproduksi secara massal pada tahun 1939, setelah seorang kimiawan bernama Paul Herman Moller menemukan dengan dosis kecil dari DDT maka hampir semua jenis serangga dapat dibunuh dengan cara mengganggu sistem saraf mereka. Pada waktu itu, DDT dianggap sebagai alternatif murah dan aman sebagai jenis insektisida bila dibandingkan dengan senyawa insektisida lainnya yang berbasis arsenik dan raksa. Sayangnya, tidak seorangpun yang menyadari kerusakan lingkungan yang meluas akibat pemakaian DDT.
Sebagai suatu senyawa kimia yang persisten, DDT tidak mudah terdegradasi menjadi senyawa yang lebih sederhana. Ketika DDT memasuki rantai makanan, ini memiliki waktu paruh hingga delapan tahun, yang berarti setengah dari dosis DDT yang terkonsumsi baru akan terdegradasi setelah delapan tahun. Ketika tercerna oleh hewan, DDT akan terakumulasi dalam jaringan lemak dan dalam hati. Karena konsentrasi DDT meningkat saat ia bergerak ke atas dalam rantai makanan, hewan predator lah yang mengalami ancaman paling berbahaya. Populasi dari bald eagle dan elang peregrine menurun drastis karena DDT menyebabkan mereka menghasilkan telur dengan cangkang yang tipis dimana telur ini tidak akan bertahan pada masa inkubasi. Singa laut di lepas pantai California akan mengalami keguguran janin setelah memakan ikan yang terkontaminasi.
Seperti yang terlihat pada diagram, DDT (diklorodifeniltrikloroetana) adalah senyawa hidrokarbon terklorinasi. Tiap heksagon dari struktur ini terdapat gugus fenil (C6H5-) yang memiliki atom klor yang mengganti satu atom hidrogen. Namun, perubahan kecil pada struktur molekularnya dapat membuat hidrokarbon terklorinasi ini aktif secara kimia.
DDT adalah insektisida organochlorine, mirip dalam struktur ke dicofol dan pestisida methoxychlor. Ini adalah sangat hydrophobic, warna, kristal kuat dengan yang lemah, bau kimia. Yg tdk dpt ia hampir dalam air tetapi kelarutan yang baik di sebagian besar larutan organik, Fats, dan minyak. DDT tidak terjadi secara alami, namun yang dihasilkan oleh reaksi dari khloral (CCl3CHO) dengan chlorobenzene (C6H5Cl) di hadapan sulfuric acid, yang bertindak sebagai katalisator. DDT nama dagang yang telah dipasarkan di bawah termasuk Anofex, Cezarex, Chlorophenothane, Clofenotane, Dicophane, Dinocide, Gesarol, Guesapon, Guesarol, Gyron, Ixodex, Neocid, Neocidol, dan Zerdane.
Sumber : http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20090302044634AAFvwpG diakses tanggal 18 Februari 2010
3.) Apa saja yang menjadi penyebab pemanasan global selain efek rumah kaca ?
Pada intinya, pemanasan global adalah peningkatan suhu udara di permukaan Bumi dan di lautan yang dimulai sejak abad ke-20 dan diprediksikan terus mengalami peningkatan. Sebagian besar ilmuwan menggunakan terminologi perubahan iklim daripada pemanasan global. Asumsinya adalah, yang terjadi sekarang ini tidak hanya fenomena bertambah panasnya suhu udara, tetapi juga iklim yang berubah-ubah. Semuanya berasal dari bertambah panasnya suhu udara di Bumi. Arus angin dan laut lalu memindahkan panas ini ke segala penjuru Bumi. Pergerakan tersebut mendinginkan beberapa wilayah, memanaskan beberapa wilayah lainnya, dan mengubah jumlah curah hujan dan salju yang turun ke suatu tempat. Sebagai akibatnya, terjadi perubahan pola iklim global.
Bumi ini sebetulnya secara alami menjadi panas karena radiasi panas matahari yang masuk ke atmosfer. Panas ini sebagian diserap oleh permukaan Bumi lalu dipantulkan kembali ke angkasa. Karena ada gas rumah kaca di atmosfer, di antaranya karbon dioksida (CO2), metana (CH4), nitro oksida (N2O), sebagian panas tetap ada di atmosfer sehingga Bumi menjadi hangat pada suhu yang tepat (60ºF/16ºC) bagi hewan, tanaman, dan manusia untuk bisa bertahan hidup.3 Mekanisme inilah yang disebut efek gas rumah kaca. Tanpa efek gas rumah kaca, suhu rata-rata di dunia bisa menjadi -18ºC. Sayangnya, karena sekarang ini terlalu banyak gas rumah kaca di atmosfer, terlalu banyak panas yang ditangkapnya. Akibatnya, Bumi menjadi semakin panas.
Faktor utama pemicu pemanasan global adalah efek rumah kaca. Peningkatan konsentrasi gas rumah kaca seperti karbon dioksida, metana, dan nitro oksida secara drastis menaikkan suhu Bumi.
Secara garis besar penyebab pemanasan global antara lain :
• Peternakan
Pada tahun 2006, Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) mengeluarkan laporan “Livestock’s Long Shadow” dengan kesimpulan bahwa sektor peternakan merupakan salah satu penyebab utama pemanasan global. Sumbangan sektor peternakan terhadap pemanasan global sekitar 18%, lebih besar dari sumbangan sektor transportasi di dunia yang menyumbang sekitar 13,1%. Selain itu, sektor peternakan dunia juga menyumbang 37% metana (72 kali lebih kuat daripada CO2 selama rentang waktu 20 tahun)2, dan 65% nitro oksida (296 kali lebih kuat daripada CO2).
Secara garis besar, FAO mengungkapkan bahwa sektor pertanian menyumbang emisi bagi pemanasan global dikarenakan :
1. Emisi karbon dari pembuatan pakan ternak
a. Penggunaan bahan bakar fosil dalam pembuatan pupuk menyumbang 41 juta ton CO2 setiap tahunnya.
b. Penggunaan bahan bakar fosil di peternakan menyumbang 90 juta ton CO2 per tahunnya (misal diesel atau LPG).
c. Alih fungsi lahan yang digunakan untuk peternakan menyumbang 2,4 milyar ton CO2 per tahunnya, termasuk di sini lahan yang diubah untuk merumput ternak, lahan yang diubah untuk menanam kacang kedelai sebagai makanan ternak, atau pembukaan hutan untuk lahan peternakan.
d. Karbon yang terlepas dari pengolahan tanah pertanian untuk pakan ternak (misal jagung, gandum, atau kacang kedelai) dapat mencapai 28 juta CO2 per tahunnya. Perlu Anda ketahui, setidaknya 80% panen kacang kedelai dan 50% panen jagung di dunia digunakan sebagai makanan ternak.
e. Karbon yang terlepas dari padang rumput karena terkikis menjadi gurun menyumbang 100 juta ton CO2 per tahunnya
2. Emisi karbon dari sistem pencernaan hewan
a. Metana yang dilepaskan dalam proses pencernaan hewan dapat mencapai 86 juta ton per tahunnya.
b. Metana yang terlepas dari pupuk kotoran hewan dapat mencapai 18 juta ton per tahunnya.
3. Emisi karbon dari pengolahan dan pengangkutan daging hewan ternak ke konsumen
a. Emisi CO2 dari pengolahan daging dapat mencapai puluhan juta ton per tahun.
b. Emisi CO2 dari pengangkutan produk hewan ternak dapat mencapai lebih dari 0,8 juta ton per tahun.
• Industri
Sumbangan sektor industri terhadap emisi gas rumah kaca mencapai 19,4%. Sebagian besar sumbangan sektor industri ini berasal dari penggunaan bahan bakar fosil untuk menghasilkan listrik atau dari produksi C02 secara langsung sebagai bagian dari pemrosesannya, misalnya saja dalam produksi semen. Hampir semua emisi gas rumah kaca dari sektor ini berasal dari industri besi, baja, kimia, pupuk, semen, kaca dan keramik, serta kertas.
• Pertanian
Sumbangan sektor pertanian terhadap emisi gas bagi pemanasan global sebesar 13,5%. Sumber emisi gas pertama-tama berasal dari pengerjaan tanah dan pembukaan hutan. Selanjutnya, berasal dari penggunaan bahan bakar fosil untuk pembuatan pupuk dan zat kimia lain. Penggunaan mesin dalam pembajakan, penyemaian, penyemprotan, dan pemanenan menyumbang banyak gas rumah kaca. Yang terakhir, emisi gas rumah kaca berasal dari pengangkutan hasil panen dari lahan pertanian ke pasar.
• Alih Fungsi Lahan dan Pembabatan Hutan
Sumber lain C02 berasal dari alih fungsi lahan di mana ia bertanggung jawab sebesar 17.4%. Pohon dan tanaman menyerap karbon selagi mereka hidup. Ketika pohon atau tanaman membusuk atau dibakar, sebagian besar karbon yang mereka simpan dilepaskan kembali ke atmosfer. Pembabatan hutan juga melepaskan karbon yang tersimpan di dalam tanah. Bila hutan itu tidak segera direboisasi, tanah itu kemudian akan menyerap jauh lebih sedikit CO2.
• Transportasi
Sumbangan seluruh sektor transportasi terhadap pemanasan global mencapai 13,1%. Sektor transportasi dapat dibagi menjadi transportasi darat, laut, udara, dan kereta api. Sumbangan terbesar terhadap perubahan iklim berasal dari transportasi darat (79,5%), disusul kemudian oleh transportasi udara (13%), transportasi laut (7%), dan terakhir kereta api (0,5%).
• Hunian dan Bangunan Komersial
Sektor hunian dan bangunan bertanggung jawab sebesar 7,9%. Namun, bila dipandang dari penggunaan energi, maka hunian dan bangunan komersial bisa menjadi sumber emisi penyebab pemanasan global. Misalnya saja dalam penggunaan listrik untuk menghangatkan dan mendinginkan ruangan, pencahayaan, penggunaan alat-alat rumah tangga, maka sumbangan sektor hunian dan bangunan bisa mencapai 30%. Konstruksi bangunan juga mempengaruhi tingkat emisi gas rumah kaca. Sebagai contohnya, semen, menyumbang 5% emisi gas rumah kaca.
• Sampah
Limbah sampah menyumbang 3,6% emisi gas buang. Sampah di sini bisa berasal dari sampah yang menumpuk di Tempat Pembuangan Sampah (2%) atau dari air limbah atau jenis limbah lainnya (1,6%). Gas rumah kaca yang berperan terutama adalah metana, yang berasal dari proses pembusukan sampah tersebut.

Sumber :
http://infopemanasanglobal.wordpress.com/2009/03/08/penyebabpemanasanglobal/ diakses tanggal 18 Februari 2010

2 komentar: